Senin, 21 Februari 2011

" DIA "

saat pertama ku melihat dunia
dia adalah orang yang pertama kali ku lihat
saat pertama ku mendengar
dia adalah orang yang pertama kali ku dengar
di saat ku meneteskan air mata
dia adalah orang yang selalu menemaniku
di saat ku mencari arti sebuah kehidupan
dia adalah orang yang selalu memberitahuku

dia adalah orang yang setia menjagaku ketikaku sakit
dia adalah orang yang sabar menghadapiku ketikaku mengacuhkannya
dia adalah orang yang selalu ku banggakan
dan dia adalah orang yang sangat ku sayang

Mamah , setiapku melihatmu terlelap
ada perasaan yang tak tenang dalam diriku
perasaan itu adalah perasaan takut
takut kau takkan membuka matamu lagi
takut kau tak bisa bersamaku lagi
dan takut kau pergi untuk selamanya

pengorbananmu , kesabaranmu dan ketulusanmu
membuatku tak ingin kehilanganmu
dalam setiap doa , aku selalu meminta kepada Tuhan untuk mengizinkanmu tetap disini
agar kau selalu bersamaku
agar kau selalu disampingku
dan agar kau tidak pergi dariku untuk SELAMANYA :')

untuk mamah :')

kau adalah pelangi yang datang setelah hujan berlalu
kau adalah matahari yang terbit setelah malam berlalu
kau adalah bintang yang slalu bersinar ketika malam datang
kau adalah bulan yang slalu setia menemani bintang

mamah ,
kau tak pernah berhenti untuk menemaniku
kesabaranmu tiada terbatas
kasih sayangmu takkan pernah bisa ku balas dengan apapun
pengorbananmu begitu besar untukku
jasamu takkan bisa ku balas sampai kapanpun

teringat air matamu yang kau teteskan untukku
teringat kekecewaanmu yang tertuju padaku
aku merasa belum bisa menjadi anak yang sempurna untukmu

mamah ,
walaupun aku sering mengacuhkanmu
walaupun aku tak pernah mengungkapkan isi hatiku
& walaupun aku tak pernah mengatakan "AKU SAYANG MAMAH"
tapi percayalah , di dalam hatiku tersimpan rasa sayangku yang begitu besar untukmu

maafkanlah anakmu ini yang pernah membuatmu kecewa
maafkanlah buah hatimu ini yang pernah membuatmu menangis
terimakasih untuk kasih sayangmu , kesabaranmu , & pengorbananmu slama ini , AKU SAYANG MAMAH :')

untukmu yang di sana!

kini kau telah jauh dariku
kini kau mungkin sudah melupakanku
dan kini kau mungkin sudah tak peduli padaku lagi

bagiku kau telah berubah
berubah karna keadaan yg memisahkan kita
berubah karna kau mungkin telah menemukan yg baru

jiwaku kini kosong tanpa kehadiranmu
hatiku kini sepi tanpa canda tawamu
dan diriku kini hanya sendiri tanpa ada dirimu di sampingku lagi

jika itu yg terbaik untukmu
jika itu yg membuatmu bahagia
lakukanlah sesukamu !
tak perlu kau pedulikan diriku disini
tak perlu kau khawatirkanku disini
biarkan ku tetap disini memendam rasa untukmu yang tersayang
walaupun aku tau rasa itu takkan pernah kau balas kembali
percayalah , aku bisa menghadapi ini meskipun hatiku sakit dan perih :')

Kamis, 17 Februari 2011

This is REAL !

Aku terdiam menatap langit-langit kamarku seolah waktu tak berputar , aku tidak menghiraukan yang berada di sekitarku entah itu suara jam yang berdenting atau suara gemericik air yang terdengar dari dalam kamar mandi . Aku terus hanyut dalam lamunanku hingga akhirnya ada suara langkah kaki yang datang mendekatiku dan menepukku dari belakang .
“ heh ngelamun mulu lu “ seseorang bicara padaku namun aku tak menghiraukannya dan aku terus melamun .
“ helooooww , Monaaaaaaa “ ia melambai-lambaikan tangannya ke depan mataku sampai akhirnya pun aku tersadar dari lamunanku
“ eh elu Rin “ kataku sembari mengedip-ngedipkan mataku yang baru saja sadar dari lamunan
“ Ah dasar curut ! gua panggil dari tadi juga eeeh elunya terus aja ngelamun kaya orang kemasukan setan “
“ masa sih ? ko gua ngga denger yah ? hehe “ jawabku dengan wajah tanpa dosa
“ iyalaaah . mikirin apaan sih lu ? Reno ? “ Reno adalah seseorang di masa laluku yang mungkin sampai saat ini belum bisa terlupakan olehku . Begitu banyak kenangan yang telah ia berikan padaku hingga aku sulit untuk mengubur semua kenangan itu dalam hatiku . Dia pergi karna hatinya telah berpaling dariku beberapa bulan yang lalu dan sakit itu masih terasa di benakku hingga saat ini .
“ Ha ? engga ah sok tau lu aaah hahaha “ aku berusaha menutupi apa yang sedang ku fikirkan pada Karina
“ Boong yah luuuu ? udaaah ngaku aja deh , pasti mikirin Reno si bocah sok iye itu kaaaaaaan ? “ Aku hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan Karina yang tidak bisa aku jawab itu , aku tidak bisa membohongi dia , dia adalah sahabatku sejak aku duduk di bangku SMP kelas 2 . Perlahan-lahan tetesan air mataku pun jatuh ke pipiku yang tidak bisa aku tutup-tutupi lagi dari Karina .
“ Tuh kan beneeeeer , ya ampuuuun Monaaaaaaaaaa mau sampai kapan lu kaya gini teruuuuus ? mikirin orang yang udah bikin lu sakit hati sampai segininyaaaaaaaa , lagian belum tentu dia juga mikirin lu mungkin dia sekarang lagi seneng-seneng sama cewe barunya . Masa iya mau lu tangisin teruuuuus ? “ Mendengar perkataan Karina hatiku bagai tercabik-cabik oleh sebuah kapak yang tajam dan air mataku pun semakin deras membasahi pipi .
“ Ayolah Monaaa , lu tuh cantik , lu pasti bisa dapetin cowo yang lebih daripada Reno ! “ Aku tahu Karina berkata seperti itu untuk menghiburku dan aku mencoba menerima perkataan dari Karina
“ Hem bener apa kata lu Rin , kenapa gua harus nangisin dia coba ? RUGI bangeeeeet hahaha “ Kataku sembari menhapus tetesan air mataku yang membasahi pipi dengan jemari tanganku
“ Naaah gitu doooong itu baru sahabat gue hahaha mau gua cariin engga ? cowo gua punya tuh temen yang single haha “
“ Dih ? hahaha emang siapa Rin ? anak SMA juga ?“ tanyaku penasaran
“ bukan , anak orang “
“ yaelah elu Rin -,- “
“ yaiyalah masa anak monyet sih ? “
“ hahaha ngelucu si Karin , tapi gua mau ketemuan dulu yah hehe “
“ Haha tenang aja boooos , sekarang mending lu add dulu aja facebooknya “
“ Emang nama Facebooknya apa Rin ? “ tanyaku penasaran
“ Namanya Revand pratama “
“Wes , namanya keren amatan ? anak pertama ? sama dong kaya gua ? haha “
“ Yee mana gua tau , emang gua emaknya ? wooo “
“ Hahaha selaw selaw Rin , kan cuma nanya kaliiiii gua wuu “
“ Ini udah selaw curut ! haha kalau kata gua sih lumayan Mon daripada lumanyun wleeee hahaha “ Karina menjulurkan lidahnya ke arahku . Begitulah kami , kami selalu mewarnai persahabatan kami dengan canda dan tawa jarang sekali ada pertengkaran diantara kami walaupun ada kami selalu menyelesaikannya dengan kepala dingin .
Malam pun beranjak pergi dan Pagi pun datang bersama mentari yang cerah , ku sambut pagi itu dengan sebuah senyuman dari bibirku . Ku buka jendela dan menikmati sinar pagi yang cerah dari sang mentari . Tapi sayang aku tidak bisa berlama-lama , karna aku harus menimba ilmu di sekolahku tercinta . Aku segera bergegas pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri , setelah itu aku duduk di depan cermin riasku untuk mengikat rambut hitam panjangku . Saat aku hendak mengikat rambutku , aku melihat seutas kalung yang terpasang di leherku dari pantulan cermin . Kalung itu adalah pemberian dari Reno , dia memberikannya saat hubungan kami berjalan 3 bulan “ eh ini kan kalung dari Reno , ngapain masih gua pake coba ? lagian kan dia Cuma masa lalu gua “ batinku berkata . Aku melepas kalung yang terpasang di leherku dan menyimpannya di sebuah kotak merah yang di berikan Reno bersamaan dengan kalung itu . Aku menyimpan kotak itu lemari yang penuh dengan buku-buku tidak terpakai , aku sengaja menyimpannya di situ karna pasti aku tidak akan membukanya lagi dan itu adalah cara cepat untuk mengubur semua kenanganku bersama Reno .
Akupun berjalan dari kamarku menuju ruang makan , di sana sudah ada mamah dan adikku yang sangat nakal , yah walaupun dia nakal tapi aku tetap sayang dengan adikku 
“ Makan sama apa mah ? “
“ Sama nasilah masa iya sama tanah ? “ Celetuk adikku
“ eeeh diem kamu , siapa yang ngomong sama kamu coba ? wooo dasar jelek “ mendengar perkataanku terhadap adikku , ia memasang wajah kesal dan pada akhirnya diapun memukul tanganku yang sedang berada di atas meja
“ heh , sakit tau ! “ kataku sembari mengusap-usap tanganku
“ Biarin , siapa suruh bilang aku jelek “
“ waaaaah ngajak ribut nih bocah “ aku bangun dari kursi berniat untuk mengahmpiri adikku tapi sayangnya niatku urung karna mamah sudah memarahiku
“ eeeh Mona apa-apaan sih kamu ! berantem mulu tiap ada di rumah “
“ Abisnya si ade nyebelin mah “ Adikku tertawa-tawa melihatku dimarahi oleh mamah
“ ini juga lagi , nyari gara-gara mulu sama kakanya “ adikku terdiam dan menundukkan kepalanya ke bawah aku hanya bisa tertawa di dalam hati melihat adikku dimarahi . Aku dan Adikku sangat tidak akur , setiap bertemu pasti ada saja yang kami ributkan .
Baru saja aku akan mendaratkan satu sendok nasi ke dalam mulutku tiba-tiba sebuah suara klakson mobil terdengar oleh telingaku dan diiringi dengan suara seorang laki-laki
“ Tiinn tiiin ~ Monaaa ayo cepat , nanti papah telat nih “
“ Oh maygaaaaaaaaaaat , iyaaa pah tunggu sebentar “ teriakku kepada seseorang yang berada di luar sanah . Terpaksa aku menahan rasa laparku yang seharusnya sudah ku ganjal , aku beranjak dari meja makan dan mengambil sebuah roti untuk bekalku di jalan .
“ Mah , aku berangkat dulu yah “ kataku pada mamah sembari mencium tangan kanannya .
“ Hati-hati yah sayaaang “ ucapan mamah mengiringiku pergi dari pintu depan rumahku
“ iya sip deh mah “ balasku kepada mamah dari jauh
Aku berjalan menuju sebuah mobil sedan berwarna silver yang sedang menyala mesinnya dan kemudian aku menaikinya .
“ Lama banget sih kamu , lihat ini sudah jam berapa ? “ kata papah sembari menjalankan mobil sedan silvernya
“ Iya iya maaf pah “ Aku hanya bisa diam terpaku dan menikmati sebuah roti yang ku ambil tadi dari meja makan .
Mobilku terhenti di depan sebuah gedung bertingkat yang berwarna hijau dan bertuliskan SMP Taruna Bangsa 2 . Yah , itulah nama sekolahku tempat aku menimba ilmu dan bersua dengan teman-temanku . Aku berpamitan pada papah dan bergegas membuka pintu mobil untuk segera masuk ke sekolahku . Di depan gerbang terlihat seorang pria bertubuh besar dan berseragam putih yang bertuliskan SATPAM di dekat kantung bajunya sebelah kanan , lalu aku menghampiri pria berambut hitam itu .
“ Selamat pagi pak Jokoooo “ Sapaku kepada pria tersebut .
“ Eh de Mona , selamat pagi juga de “ Jawabnya . Tersirat jelas raut muka lelah di wajahnya yang mungkin semua siswa di sekolah ini tidak pernah memperhatikannya . Aku terkadang kasihan melihat Pak Joko yang harus bertugas menjaga keamanan sekolah kami setiap hari , tanggung jawabnya sangat besar dan jika sesuatu terjadi pada sekolah kami mungkin dia adalah orang satu-satunya yang harus bertanggung jawab “ Bagaimana jika nanti ada pencuri yang masuk ? dan pencuri itu lolos ? apakah yang akan terjadi padanya ? “ Pikirku dalam hati , seseorang menepuk pundakku dari belakang dan akupun memalingkan wajahku untuk mencari tahu siapa yang menepuk pundakku tadi . Ternyata Dea , perempuan berambut pendek dan bertubuh mungil itu adalah sahabatku selain Karina . Dea bersahabat dengan aku dan Karina saat kami duduk di kelas 8 semester 2 , Dea adalah orang yang simple , ceria dan setiap dia mempunyai masalah ia tidak pernah mau mengambil pusing .
“ Eh elu De , ngagetin aja lu “
“ Hehe sorry sorry abisnya tadi gua ngeliat lu ngelamun kaya mikirin sesuatu , mikirin siapa sih ? Reno ? “ Tanya Dea sembari memasang raut wajah malas , dia sensitive jika aku sedang membicarakan tentang Reno karna dia tahu hanya karna Reno aku sedih selama beberapa bulan .
“ Ha ? Reno ? diiiih sotauuuu , udah yuk ah masuk haha “ Kataku sembari merangkul pundak Dea dan membawa dia jalan ke dalam sekolah .
“ Pak duluan yaaaaaaah “ Teriakku kepada pak Joko , Pak Joko hanya membalasku dengan sebuah senyuman . Aku dan Dea terus berjalan menelusuri lorong sekolah yang di lewati oleh seluruh siswa Taruna Bangsa dan memasuki ruang kelas yang bertuliskan kelas 9D . Kelas 9D adalah kelasku , aku memasuki ruang kelasku hanya untuk menyimpan tas dan lalu pergi bersama Dea ke kelasnya yang berbeda dua kelas dengan kelasku . Walaupun kami tidak berada di kelas yang sama lagi tapi aku , Karina dan Dea tetap menjaga persahabatan kami dan mengusahakan jalan bersama setiap weekend .
Aku dan Dea memasuki sebuah ruang kelas yang bertuliskan 9G , yah itu adalah kelas Dea dan Karina sekarang . Kami melihat sesosok perempuan yang sedang duduk sembari memegang handpone di sebelah kursi Dea biasa duduk .
“ Eh curut ! “ Sapaku kepada perempuan itu dan ia pun mengangkat kepalanya untuk kemudian melihat ke arahku
“ Eh elu Mon “
“ Lagi apa lu ? serius amatan ngeliatin tuh hp -_- ada film bokepnya yaaaaaaaaah ? haha “
“ Au nih anak maenin hp udah kaya orang katro aja haha “ Kata Dea sembari menyimpan tasnya diatas meja
“ Wuu enak aja lu berdua “ balas Karina
“ Haha piiis Kar “ kataku sembari mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku yang artinya DAMAI
“ Eh gimana Mon ? udah di add belum si Revand ? “ Tanya Karina
“ oh iya lupa gua kemaren ketiduran haha palingan entar balik sekolah gua add dia dah selaw selaw “
“ Ecieee siapa tuh Revand ? “ Dea bertanya
“ Itu De , cowo yang mau gua kenalin ke dia , temennya si Fahri haha “ jawab Karina
“ Ohh bagus deh jadi lu ngga usah mikirin si Reno laknat itu HAHAHA “ Dea mengarahkan wajahnya tepat ke arahku
“ Hehe mangkannya lu berdua doain gue yah biar cepet-cepet jadian “
“ Eeeh belum juga kenalan udah ngarep aja lu -_- “ Karina mencubit tanganku
“ Aw , sakit jamblang “ Teriakku sembari mengusap-usap tangan yang tadi di cubit oleh Karina
“ Hahahahaha “ Karina dan Dea mentertawakanku
Setelah pulang sekolah , aku sengaja tidak pergi keluar dahulu karna aku sangat penasaran pada Revand . Aku membuka pagar rumahku dan membuka pintu depan , rumahku sangat sepi , yah bagaimana tidak ? Papahku belum pulang dari pekerjaannya dan adikku sedang bermain di rumah temannya , yang tersisa di rumah hanyalah mamah yang sedang tertidur pulas di depan layer kaca TV . Aku tidak berani membangunkan mamah yang sedang tertidur , karna aku tahu ia sangat lelah hari ini .
Aku membuka pintu kamarku dan bergegas duduk di depan layer kaca komputerku untuk membuka account facebookku yang bernama MONADA AULIA PUTRI . Aku segera mencari account facebook yang bernama REVAND PRATAMA . “ Nah , ketemu ! “ batinku bicara . Aku mengklik nama itu dengan mouse komputerku dan membaca semua infonya .
Email : Revandpratama@yahoo.com
Tanggal lahir : 14 Desember 1994
Hubungan : Lajang, dalam hatiku bicara “ Waw , single ulalaaa “
SMA : SMA Bakti Negara 3

“ Add engga ? add engga ? “ itulah pertanyaan yang menghantuiku saat aku membuka accountnya . “ Hem yaudahlah add aja , lagian Cuma mau nambah-nambah temen doang haha “ Akhirnya dengan penuh keraguan aku menambahkan dia sebagai teman di facebookku . Tidak beberapa lama kemudian ada pemberitahuan di facebookku bahwa Revand telah menerima permintaan pertemananku “ Hahaseeeeklah di confirm “ kataku . Aku segera membuka account milik Revand “ Kirim wall engga yah ? kalau ngirim wall entar di kiranya sok kenal lagi -_- tapi kalau engga ngirim kapan mau deketnya coba ? “ Aku bergumam . Dengan penuh keraguan lagi , aku mengirim wall kepada Revand yang isinya “ Makasih ka udah d confirm  “ aku tegang , aku takut dia tidak membalas wallku
“ Mona , tolong Bantu mamah sebentar “ Tiba-tiba ada suara yang memecahkan keteganganku
“ iyah mah tunggu sebentar “ Aku pun beranjak dari depan layer komputerku untuk segera menghampiri mamah yang meminta bantuanku .
“ ada apa mah ? “ tanyaku sesampainya di hadapan mamah
“ tolong kamu panggilkan adik kamu di rumah tetangga sebelah yah , dia belum makan siang “
“ iya mah “ sebenarnya aku malas memanggil adikku yang satu itu , tapi apa boleh buat ? ini juga permintaan mamah . aku menuju keluar halaman dan membuka pagar rumahku yang berwarna hitam . aku terhenti di depan pagar rumahku dan melihat Rizki sedang bermain dengan teman-temannya
“ Rizkiiii , di panggil mamah suruh makan siang “ kataku kepada anak kecil yang berusia 9 tahun itu
“ Iya ka “ Jawabnya sembari berlari ke arahku
Kami berduapun masuk ke dalam rumah , Rizki menghampiri mamah ke dapur sedangkan aku bergegas ke kamarku untuk melihat layer komputerku . “ Di bales engga yah ? di bales engga yah ? “ pertanyaan itulah yang menghampiriku saat aku menuju ke kamar . Aku membuka pintu kamarku yang berwarna coklat dan di penuhi oleh gambar-gambar DORAEMON , yah itu lah nama kartun kesukaanku . Kemudian aku mendekati kursi yang berada tepat di depan layar komputerku , aku terdiam dan menerka-nerka layar komputerku dan aku menemukan tulisan yang isinya “ Revand write’s in your wall “ hatiku berkecamuk , aku penasaran apa yang dia jawab . Dengan perasaan penasaran , aku membuka wall dari Revand dan membacanya . ia membalas “ iya sama-sama , ko manggilnya ka ? kamu ade kelas yah ? “ dari situlah kami berdua berkenalan . Makin hari kami makin dekat di facebook dan sampai akhirnya Revand meminta nomor handponeku
“ Akhirnyaaaaaaaaaaaaa hahaha “ aku sangat senang sekali saat itu karna yang meminta nomor telponnya tidak harus aku dahulu .
Aku membaringkan tubuhku di kasurku untuk sekedar beristirahat dari aktivitasku seharian penuh ini , tiba-tiba “ dret … dret … dret … “ Handponeku bergetar ada satu SMS masuk dari nomor yang tidak aku kenal “ Hey “ itulah isi pesan dari nomor tersebut .
“ Maaf , ini siapa ? “ aku membalasnya karna aku penasaran
“ Ini ka Revand “ adalah balasannya , “ ha ? ka Revand ? uyeeeeeh ! akhirnya dia SMS gua juga hahaha “ batinku . Aku senang sekali saat Ka Revand mengirim SMS untukku , semenjak Revand mengirim SMS padaku , aku dan Revand sering sekali berkomunikasi . Lama kelamaan , aku merasakan suatu hal di dalam hatiku yang aku tidak tahu apa namanya , perasaan itu semakin kuat saat Revand mengajakku bertemu . Dia mengajakku bertemu di sebuah mall , karna aku malu bertemu berdua , aku sengaja mengajak Karina untuk menemaniku .
Tepatnya 13 September 2010 aku dan Karina tiba di sebuah mall , di sana aku dan Karina mencari-cari sesosok laki-laki yang sedang kami tunggu . Tiba-tiba aku melihat seorang laki-laki yang memakai kemeja putih dan membawa tas bersama perempuan yang terlihat sedang mencari seseorang .
“ Rin , kayanya itu deh si Revand “ kataku kepada Karina sembari menunjuk laki-laki tersebut
“ Iya tah ? Ko sama cewe sih ? “ Tanya Karina heran
‘ Iya yah ? ih jann-jangan itu cewenya lagi Rin ? “ aku menjawab dengan nada yang sedikit kecewa .
“ Bukan , kan dia single kali “
Tiba-tiba ponselku bergetar “ kamu dimana ? kaka pake kemeja putih “ adalah SMS yang di kirim oleh Revand untukku
“ Rin Rin , dia pake kemeja putih . apa bener yang itu ? “ Tanyaku pada Karina
“ Coba lu bales smsnya , bilang aja lu ada di depan dia gitu . kalau bener berarti itu dia “
“ Aku di depan kaka lagi duduk sama Karina “ aku membalas SMS Revand . Tidak lama laki-laki yang aku curigai adalah Revand perlahan menghampiri kami dan tersenyum ke arahku .
“ Mona ? “ sapanya
“ Ka Revand ? “ Lalu Revand berjabat tangan denganku dan Karina
“ Oh iya kenalin ini ade kaka “ kata Revand , hatiku terasa lega karna perempuan itu adalah adiknya Revand
“ Mona “ sembari mengulurkan tanganku kepada perempuan itu
“ Chika “ jawabnya dan membalas uluran tanganku
“ Karina “ Karina mengulurkan tangannya kepada Chika
“ Chika “ membalas uluran tangan Karina
“ Fahri mana ka ? ngga jadi ikut yah ? “ tanya Karina
“ Fahri ? dia bilang sih lagi sibuk “
“ dih ? sibuk apaan coba ? maen game itu mah -_- “
“ hahaha emang . terus jadinya mau ngapain nih ? Nonton atau makan ? “ Tanya Revand
“ Terserah kaka aja “ jawab Karina
“ Loh ko ? terserah kaka ? kalian dong yang nentuin kaka mah ikutan aja hehe “
“ Emmm yaudah deh kita nonton aja yok ? “ Kata Karina
“ Oh yaudah “
Aku , Karina , Ka Revand dan adiknya berjalan menuju Bioskop untuk membeli tiketnya . Tidak tahu mengapa mulutku terasa tidak bisa bicara di depan Revand , yang biasa aku tertawa , bercanda dan melakukan kekonyolan lain bersama Karina itu tidak bisa ku lakukan di depan Revand . Entah apa yang sedang ku rasakan saat itu , apakah aku sedang merasakan suka terhadap Revand ? atau hanya sekedar malu belaka ? entahlah akupun tak tahu . Sesampainya di dalam bioskop , kami memesan tiket film tentang peperangan . “ Pintu teater dua telah di buka , bagi yang sudah memiliki tiket harap memasuki ruangan teater “ suara pemberitahuan pintu teater dua telah di buka . Aku , Karina , Revand dan adiknya memsuki teater dua . Aku duduk di sebelah Karina dan di sebelah Karina , Revand bersama adiknya duduk .
“ Ah elu bukannya disini , kan bisa deket sama Ka Revand “ Kata Karina kepadaku dengan nada pelan
“ Udah deh gapapa , selaw aja “ Jawabku tetapi sebenarnya di dalam hatiku ada rasa kecewa karna tidak bisa duduk bersebelahan dengan Revand . Di sepanjang film berlangsung , aku hanya bisa terdiam menonton film yang ada di hadapanku sedangkan Karina dan Revand ? Mereka berdua asik mengobrol , sempat terfikir dalam benakku “ sebenernya ini siapa sih yang mau pdkt ? -_- “ tetapi aku mencoba menghilangkan fikiran burukku itu .
Dua jam telah berlalu , aku , Karina , Revand dan adiknya keluar dari ruangan teater dua dan menuju foodcourt untuk sekedar duduk duduk .
“ Mau ngapain lagi ini ? mau pulang ? “ Tanya Revand
“ Gimana Mon ? “ Karina bertanya kepadaku . Aku melihat jam tanganku yang jarumnya tepat menunjukan angka tiga .
“ Entar dulu aja deh , baru jam tiga . gua males di rumah haha “ jawabku
“ Oh yaudah “ kata Karina . Sebenarnya aku bukan malas di rumah tetapi aku hanya ingin lebih lama lagi dengan Revand  .
“ Eh udah sore juga , mau pada pulang ngga nih ? entar di marahin loh “ Setelah tiga puluh menit Revand bertanya kembali pada kami .
“ Gimana Mon ? “ Tanya Karina kepadaku
“ Emm yaudah deh ayo “ Jawabku . Sebenarnya aku tidak ingin cepat-cepat berpisah dengan Revand tetapi sepertinya Revand ingin cepat pulang  . Aku , Karina , Revand dan adiknya berjalan menuruni eskalator menuju lantai dasar . Revand mengulurkan tangannya kepadaku tanda ia akan berpamitan , begitu pula adiknya , mereka berdua berpamitan kepadaku dan Karina . Mereka masih terlihat dari tempat aku dan Karina berdiri , tetapi semakin jauh mereka berjalan semakin aku tak melihat mereka lagi .
“ Rin , sebenernya tadi gue ngga mau cepet-cepet balik tau tapi yaudahlah “ Kataku pada Karina
“ Nah ? kenapa gitu ? “ Tanya Karina heran
“ Yaaaah ngga tau gua juga serasa ngga mau pisah gitu sama dia hahahaha “
“ ceilaaah lebay sekali andaaaaaaa hahaha udah yuk ah balik “ Karina menarik tanganku dan menuju pintu keluar dari mall tersebut .
Sejak hari itu aku dan Revand jarang sekali berkomunikasi , terakhir kami berdua berkomunikasi setelah aku pulang dari mall tersebut . Hatiku di selimuti perasaan tidak tenang , aku takut jika Revand lupa denganku atau ia telah menjadi milik seseorang . Sampai pada akhirnya saat aku membuka Facebookku , aku melihat Revand sedang online .
“ Mon , mending lu jujur deh sekarang daripada entar Revand diambil orang ? “ Kata Karina
“ eemm gimana yah Rin ? gua takut kalau dia tau perasaan gua yang sebenernya dia bakalan ngejauh dari gua  “ jawabku dengan nada yangputus asa
“ Yah enggalah Mona , kalau dia dewasa pasti dia nanggepin perasaan lu ngga akan sampai kaya gitunya . apa salahnya sih nyoba ? “
“ Iya sih tapiiiiiiiiii “ Aku belum selesai berbicara Karina sudah menarik tanganku dan membuatku berdiri dari kursiku
“ Suuuut ah lu diem aja , tinggal tau beres deh “
Aku tidak tahu apa yang sedang Karina lakukan , tetapi aku hanya berharap jika Revand tahu tentang perasaanku yang sebenarnya ia tidak akan menjauh dariku .
“ Udah tuh beres “ Kata Karina tidak beberapa lama kemudian
“ Ha ? beres apanya coba ? “ Tanyaku heran
“ Gua udah bilang kalau lu tuh suka sama dia “
“ Apa ? demi apa lu Rin ? aaaaaaaah eluuuuu terus dia bales apaan ? “ aku panik karna Karina telah mengatakan semuanya kepada Revand
“ Dia bilang nanti aja responnya soalnya dia masih bingung “
“ Bener yah dia ngga akan ngejauhin gua ? “
“ Iya eh bawel lu , selaw aja kali “
Dari kejadian itu Revand sama sekali tidak pernah mengirimkan pesan lagi padaku , aku takut dia benar-benar menjauhiku . “ Hem yaudah deh biarin aja yang penting gua udah jujur sama dia , sekarang ngga boleh BERHARAP lebih ! (y) “ setiap ku mengingat kejadian tersebut aku selalu berfikir seperti itu . Dan sampai pada akhirnya ketika aku baru saja pulang sekolah dan berjalan menuju rumahku ada getar yang berasal dari Handponeku
“ Hay Mona , lagi apa ? “ Begitulah isi pesan yang di kirim oleh Revand untukku “ Ha ? Revand ? beneran ini revand yang sms ? yihaaaaaaaa “ Batinku bersorak akhirnya Revand mengirimkan pesan untukku lagi . Dari situ kami berdua saling mengirim pesan satu sama lain . Isinya :
Me : Eh si kaka sms haha baru pulang dari sekolah ka akunya hehe kalau kaka ?
Revand : Iya haha eh kaka mau jawab pertanyaan kamu yang waktu itu
Me : Ha ? pertanyaan yang mana ka ?
Revand : yang kamu bilang kalau kamu suka sama kaka , sekarang kaka jawab
kalau kaka juga suka sama kamu . kamu mau ngga jadi cewe kaka ?
“ Ha ? Apa ? Revand nembak gue ? ASIK !!!!! “ Kataku di tengah jalan . Saking senangnya aku sampai lupa bahwa aku sedang berada di jalan .
Me : Ceritanya si kaka nembak aku nih ? haha serius atau bercanda ini ?
Revand : Beneran , kalau ngga ngapain kaka sms kamu ?
Me : Iya juga sih hehe
Revand : So ? mau ngga jadi cewe kaka ?
Me : Emm iya aku mau jad cewe kaka haha
Revand : Jadi ? sekarang kita jadian nih ?
Me : haha iyalah kaka kan tadi aku udah nerima kaka
Revand : Oh iya iya , eh jangan panggil kaka lagi yah panggil aja Revand
Me : Tapi serasa aneh kalau ngga manggil kaka ke kamu hehe
Revand : Nanti juga terbiasa ko
01.10.10 pukul 13:13 adalah hari dimana aku dan Revand resmi berpacaran . Perasaanku bercampur , ada rasa senang , terkejut dan ingin menangis karna penantianku selama ini ternyata tidak sia-sia  .
#bersambung :D