Kamis, 17 Februari 2011

This is REAL !

Aku terdiam menatap langit-langit kamarku seolah waktu tak berputar , aku tidak menghiraukan yang berada di sekitarku entah itu suara jam yang berdenting atau suara gemericik air yang terdengar dari dalam kamar mandi . Aku terus hanyut dalam lamunanku hingga akhirnya ada suara langkah kaki yang datang mendekatiku dan menepukku dari belakang .
“ heh ngelamun mulu lu “ seseorang bicara padaku namun aku tak menghiraukannya dan aku terus melamun .
“ helooooww , Monaaaaaaa “ ia melambai-lambaikan tangannya ke depan mataku sampai akhirnya pun aku tersadar dari lamunanku
“ eh elu Rin “ kataku sembari mengedip-ngedipkan mataku yang baru saja sadar dari lamunan
“ Ah dasar curut ! gua panggil dari tadi juga eeeh elunya terus aja ngelamun kaya orang kemasukan setan “
“ masa sih ? ko gua ngga denger yah ? hehe “ jawabku dengan wajah tanpa dosa
“ iyalaaah . mikirin apaan sih lu ? Reno ? “ Reno adalah seseorang di masa laluku yang mungkin sampai saat ini belum bisa terlupakan olehku . Begitu banyak kenangan yang telah ia berikan padaku hingga aku sulit untuk mengubur semua kenangan itu dalam hatiku . Dia pergi karna hatinya telah berpaling dariku beberapa bulan yang lalu dan sakit itu masih terasa di benakku hingga saat ini .
“ Ha ? engga ah sok tau lu aaah hahaha “ aku berusaha menutupi apa yang sedang ku fikirkan pada Karina
“ Boong yah luuuu ? udaaah ngaku aja deh , pasti mikirin Reno si bocah sok iye itu kaaaaaaan ? “ Aku hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan Karina yang tidak bisa aku jawab itu , aku tidak bisa membohongi dia , dia adalah sahabatku sejak aku duduk di bangku SMP kelas 2 . Perlahan-lahan tetesan air mataku pun jatuh ke pipiku yang tidak bisa aku tutup-tutupi lagi dari Karina .
“ Tuh kan beneeeeer , ya ampuuuun Monaaaaaaaaaa mau sampai kapan lu kaya gini teruuuuus ? mikirin orang yang udah bikin lu sakit hati sampai segininyaaaaaaaa , lagian belum tentu dia juga mikirin lu mungkin dia sekarang lagi seneng-seneng sama cewe barunya . Masa iya mau lu tangisin teruuuuus ? “ Mendengar perkataan Karina hatiku bagai tercabik-cabik oleh sebuah kapak yang tajam dan air mataku pun semakin deras membasahi pipi .
“ Ayolah Monaaa , lu tuh cantik , lu pasti bisa dapetin cowo yang lebih daripada Reno ! “ Aku tahu Karina berkata seperti itu untuk menghiburku dan aku mencoba menerima perkataan dari Karina
“ Hem bener apa kata lu Rin , kenapa gua harus nangisin dia coba ? RUGI bangeeeeet hahaha “ Kataku sembari menhapus tetesan air mataku yang membasahi pipi dengan jemari tanganku
“ Naaah gitu doooong itu baru sahabat gue hahaha mau gua cariin engga ? cowo gua punya tuh temen yang single haha “
“ Dih ? hahaha emang siapa Rin ? anak SMA juga ?“ tanyaku penasaran
“ bukan , anak orang “
“ yaelah elu Rin -,- “
“ yaiyalah masa anak monyet sih ? “
“ hahaha ngelucu si Karin , tapi gua mau ketemuan dulu yah hehe “
“ Haha tenang aja boooos , sekarang mending lu add dulu aja facebooknya “
“ Emang nama Facebooknya apa Rin ? “ tanyaku penasaran
“ Namanya Revand pratama “
“Wes , namanya keren amatan ? anak pertama ? sama dong kaya gua ? haha “
“ Yee mana gua tau , emang gua emaknya ? wooo “
“ Hahaha selaw selaw Rin , kan cuma nanya kaliiiii gua wuu “
“ Ini udah selaw curut ! haha kalau kata gua sih lumayan Mon daripada lumanyun wleeee hahaha “ Karina menjulurkan lidahnya ke arahku . Begitulah kami , kami selalu mewarnai persahabatan kami dengan canda dan tawa jarang sekali ada pertengkaran diantara kami walaupun ada kami selalu menyelesaikannya dengan kepala dingin .
Malam pun beranjak pergi dan Pagi pun datang bersama mentari yang cerah , ku sambut pagi itu dengan sebuah senyuman dari bibirku . Ku buka jendela dan menikmati sinar pagi yang cerah dari sang mentari . Tapi sayang aku tidak bisa berlama-lama , karna aku harus menimba ilmu di sekolahku tercinta . Aku segera bergegas pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri , setelah itu aku duduk di depan cermin riasku untuk mengikat rambut hitam panjangku . Saat aku hendak mengikat rambutku , aku melihat seutas kalung yang terpasang di leherku dari pantulan cermin . Kalung itu adalah pemberian dari Reno , dia memberikannya saat hubungan kami berjalan 3 bulan “ eh ini kan kalung dari Reno , ngapain masih gua pake coba ? lagian kan dia Cuma masa lalu gua “ batinku berkata . Aku melepas kalung yang terpasang di leherku dan menyimpannya di sebuah kotak merah yang di berikan Reno bersamaan dengan kalung itu . Aku menyimpan kotak itu lemari yang penuh dengan buku-buku tidak terpakai , aku sengaja menyimpannya di situ karna pasti aku tidak akan membukanya lagi dan itu adalah cara cepat untuk mengubur semua kenanganku bersama Reno .
Akupun berjalan dari kamarku menuju ruang makan , di sana sudah ada mamah dan adikku yang sangat nakal , yah walaupun dia nakal tapi aku tetap sayang dengan adikku 
“ Makan sama apa mah ? “
“ Sama nasilah masa iya sama tanah ? “ Celetuk adikku
“ eeeh diem kamu , siapa yang ngomong sama kamu coba ? wooo dasar jelek “ mendengar perkataanku terhadap adikku , ia memasang wajah kesal dan pada akhirnya diapun memukul tanganku yang sedang berada di atas meja
“ heh , sakit tau ! “ kataku sembari mengusap-usap tanganku
“ Biarin , siapa suruh bilang aku jelek “
“ waaaaah ngajak ribut nih bocah “ aku bangun dari kursi berniat untuk mengahmpiri adikku tapi sayangnya niatku urung karna mamah sudah memarahiku
“ eeeh Mona apa-apaan sih kamu ! berantem mulu tiap ada di rumah “
“ Abisnya si ade nyebelin mah “ Adikku tertawa-tawa melihatku dimarahi oleh mamah
“ ini juga lagi , nyari gara-gara mulu sama kakanya “ adikku terdiam dan menundukkan kepalanya ke bawah aku hanya bisa tertawa di dalam hati melihat adikku dimarahi . Aku dan Adikku sangat tidak akur , setiap bertemu pasti ada saja yang kami ributkan .
Baru saja aku akan mendaratkan satu sendok nasi ke dalam mulutku tiba-tiba sebuah suara klakson mobil terdengar oleh telingaku dan diiringi dengan suara seorang laki-laki
“ Tiinn tiiin ~ Monaaa ayo cepat , nanti papah telat nih “
“ Oh maygaaaaaaaaaaat , iyaaa pah tunggu sebentar “ teriakku kepada seseorang yang berada di luar sanah . Terpaksa aku menahan rasa laparku yang seharusnya sudah ku ganjal , aku beranjak dari meja makan dan mengambil sebuah roti untuk bekalku di jalan .
“ Mah , aku berangkat dulu yah “ kataku pada mamah sembari mencium tangan kanannya .
“ Hati-hati yah sayaaang “ ucapan mamah mengiringiku pergi dari pintu depan rumahku
“ iya sip deh mah “ balasku kepada mamah dari jauh
Aku berjalan menuju sebuah mobil sedan berwarna silver yang sedang menyala mesinnya dan kemudian aku menaikinya .
“ Lama banget sih kamu , lihat ini sudah jam berapa ? “ kata papah sembari menjalankan mobil sedan silvernya
“ Iya iya maaf pah “ Aku hanya bisa diam terpaku dan menikmati sebuah roti yang ku ambil tadi dari meja makan .
Mobilku terhenti di depan sebuah gedung bertingkat yang berwarna hijau dan bertuliskan SMP Taruna Bangsa 2 . Yah , itulah nama sekolahku tempat aku menimba ilmu dan bersua dengan teman-temanku . Aku berpamitan pada papah dan bergegas membuka pintu mobil untuk segera masuk ke sekolahku . Di depan gerbang terlihat seorang pria bertubuh besar dan berseragam putih yang bertuliskan SATPAM di dekat kantung bajunya sebelah kanan , lalu aku menghampiri pria berambut hitam itu .
“ Selamat pagi pak Jokoooo “ Sapaku kepada pria tersebut .
“ Eh de Mona , selamat pagi juga de “ Jawabnya . Tersirat jelas raut muka lelah di wajahnya yang mungkin semua siswa di sekolah ini tidak pernah memperhatikannya . Aku terkadang kasihan melihat Pak Joko yang harus bertugas menjaga keamanan sekolah kami setiap hari , tanggung jawabnya sangat besar dan jika sesuatu terjadi pada sekolah kami mungkin dia adalah orang satu-satunya yang harus bertanggung jawab “ Bagaimana jika nanti ada pencuri yang masuk ? dan pencuri itu lolos ? apakah yang akan terjadi padanya ? “ Pikirku dalam hati , seseorang menepuk pundakku dari belakang dan akupun memalingkan wajahku untuk mencari tahu siapa yang menepuk pundakku tadi . Ternyata Dea , perempuan berambut pendek dan bertubuh mungil itu adalah sahabatku selain Karina . Dea bersahabat dengan aku dan Karina saat kami duduk di kelas 8 semester 2 , Dea adalah orang yang simple , ceria dan setiap dia mempunyai masalah ia tidak pernah mau mengambil pusing .
“ Eh elu De , ngagetin aja lu “
“ Hehe sorry sorry abisnya tadi gua ngeliat lu ngelamun kaya mikirin sesuatu , mikirin siapa sih ? Reno ? “ Tanya Dea sembari memasang raut wajah malas , dia sensitive jika aku sedang membicarakan tentang Reno karna dia tahu hanya karna Reno aku sedih selama beberapa bulan .
“ Ha ? Reno ? diiiih sotauuuu , udah yuk ah masuk haha “ Kataku sembari merangkul pundak Dea dan membawa dia jalan ke dalam sekolah .
“ Pak duluan yaaaaaaah “ Teriakku kepada pak Joko , Pak Joko hanya membalasku dengan sebuah senyuman . Aku dan Dea terus berjalan menelusuri lorong sekolah yang di lewati oleh seluruh siswa Taruna Bangsa dan memasuki ruang kelas yang bertuliskan kelas 9D . Kelas 9D adalah kelasku , aku memasuki ruang kelasku hanya untuk menyimpan tas dan lalu pergi bersama Dea ke kelasnya yang berbeda dua kelas dengan kelasku . Walaupun kami tidak berada di kelas yang sama lagi tapi aku , Karina dan Dea tetap menjaga persahabatan kami dan mengusahakan jalan bersama setiap weekend .
Aku dan Dea memasuki sebuah ruang kelas yang bertuliskan 9G , yah itu adalah kelas Dea dan Karina sekarang . Kami melihat sesosok perempuan yang sedang duduk sembari memegang handpone di sebelah kursi Dea biasa duduk .
“ Eh curut ! “ Sapaku kepada perempuan itu dan ia pun mengangkat kepalanya untuk kemudian melihat ke arahku
“ Eh elu Mon “
“ Lagi apa lu ? serius amatan ngeliatin tuh hp -_- ada film bokepnya yaaaaaaaaah ? haha “
“ Au nih anak maenin hp udah kaya orang katro aja haha “ Kata Dea sembari menyimpan tasnya diatas meja
“ Wuu enak aja lu berdua “ balas Karina
“ Haha piiis Kar “ kataku sembari mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku yang artinya DAMAI
“ Eh gimana Mon ? udah di add belum si Revand ? “ Tanya Karina
“ oh iya lupa gua kemaren ketiduran haha palingan entar balik sekolah gua add dia dah selaw selaw “
“ Ecieee siapa tuh Revand ? “ Dea bertanya
“ Itu De , cowo yang mau gua kenalin ke dia , temennya si Fahri haha “ jawab Karina
“ Ohh bagus deh jadi lu ngga usah mikirin si Reno laknat itu HAHAHA “ Dea mengarahkan wajahnya tepat ke arahku
“ Hehe mangkannya lu berdua doain gue yah biar cepet-cepet jadian “
“ Eeeh belum juga kenalan udah ngarep aja lu -_- “ Karina mencubit tanganku
“ Aw , sakit jamblang “ Teriakku sembari mengusap-usap tangan yang tadi di cubit oleh Karina
“ Hahahahaha “ Karina dan Dea mentertawakanku
Setelah pulang sekolah , aku sengaja tidak pergi keluar dahulu karna aku sangat penasaran pada Revand . Aku membuka pagar rumahku dan membuka pintu depan , rumahku sangat sepi , yah bagaimana tidak ? Papahku belum pulang dari pekerjaannya dan adikku sedang bermain di rumah temannya , yang tersisa di rumah hanyalah mamah yang sedang tertidur pulas di depan layer kaca TV . Aku tidak berani membangunkan mamah yang sedang tertidur , karna aku tahu ia sangat lelah hari ini .
Aku membuka pintu kamarku dan bergegas duduk di depan layer kaca komputerku untuk membuka account facebookku yang bernama MONADA AULIA PUTRI . Aku segera mencari account facebook yang bernama REVAND PRATAMA . “ Nah , ketemu ! “ batinku bicara . Aku mengklik nama itu dengan mouse komputerku dan membaca semua infonya .
Email : Revandpratama@yahoo.com
Tanggal lahir : 14 Desember 1994
Hubungan : Lajang, dalam hatiku bicara “ Waw , single ulalaaa “
SMA : SMA Bakti Negara 3

“ Add engga ? add engga ? “ itulah pertanyaan yang menghantuiku saat aku membuka accountnya . “ Hem yaudahlah add aja , lagian Cuma mau nambah-nambah temen doang haha “ Akhirnya dengan penuh keraguan aku menambahkan dia sebagai teman di facebookku . Tidak beberapa lama kemudian ada pemberitahuan di facebookku bahwa Revand telah menerima permintaan pertemananku “ Hahaseeeeklah di confirm “ kataku . Aku segera membuka account milik Revand “ Kirim wall engga yah ? kalau ngirim wall entar di kiranya sok kenal lagi -_- tapi kalau engga ngirim kapan mau deketnya coba ? “ Aku bergumam . Dengan penuh keraguan lagi , aku mengirim wall kepada Revand yang isinya “ Makasih ka udah d confirm  “ aku tegang , aku takut dia tidak membalas wallku
“ Mona , tolong Bantu mamah sebentar “ Tiba-tiba ada suara yang memecahkan keteganganku
“ iyah mah tunggu sebentar “ Aku pun beranjak dari depan layer komputerku untuk segera menghampiri mamah yang meminta bantuanku .
“ ada apa mah ? “ tanyaku sesampainya di hadapan mamah
“ tolong kamu panggilkan adik kamu di rumah tetangga sebelah yah , dia belum makan siang “
“ iya mah “ sebenarnya aku malas memanggil adikku yang satu itu , tapi apa boleh buat ? ini juga permintaan mamah . aku menuju keluar halaman dan membuka pagar rumahku yang berwarna hitam . aku terhenti di depan pagar rumahku dan melihat Rizki sedang bermain dengan teman-temannya
“ Rizkiiii , di panggil mamah suruh makan siang “ kataku kepada anak kecil yang berusia 9 tahun itu
“ Iya ka “ Jawabnya sembari berlari ke arahku
Kami berduapun masuk ke dalam rumah , Rizki menghampiri mamah ke dapur sedangkan aku bergegas ke kamarku untuk melihat layer komputerku . “ Di bales engga yah ? di bales engga yah ? “ pertanyaan itulah yang menghampiriku saat aku menuju ke kamar . Aku membuka pintu kamarku yang berwarna coklat dan di penuhi oleh gambar-gambar DORAEMON , yah itu lah nama kartun kesukaanku . Kemudian aku mendekati kursi yang berada tepat di depan layar komputerku , aku terdiam dan menerka-nerka layar komputerku dan aku menemukan tulisan yang isinya “ Revand write’s in your wall “ hatiku berkecamuk , aku penasaran apa yang dia jawab . Dengan perasaan penasaran , aku membuka wall dari Revand dan membacanya . ia membalas “ iya sama-sama , ko manggilnya ka ? kamu ade kelas yah ? “ dari situlah kami berdua berkenalan . Makin hari kami makin dekat di facebook dan sampai akhirnya Revand meminta nomor handponeku
“ Akhirnyaaaaaaaaaaaaa hahaha “ aku sangat senang sekali saat itu karna yang meminta nomor telponnya tidak harus aku dahulu .
Aku membaringkan tubuhku di kasurku untuk sekedar beristirahat dari aktivitasku seharian penuh ini , tiba-tiba “ dret … dret … dret … “ Handponeku bergetar ada satu SMS masuk dari nomor yang tidak aku kenal “ Hey “ itulah isi pesan dari nomor tersebut .
“ Maaf , ini siapa ? “ aku membalasnya karna aku penasaran
“ Ini ka Revand “ adalah balasannya , “ ha ? ka Revand ? uyeeeeeh ! akhirnya dia SMS gua juga hahaha “ batinku . Aku senang sekali saat Ka Revand mengirim SMS untukku , semenjak Revand mengirim SMS padaku , aku dan Revand sering sekali berkomunikasi . Lama kelamaan , aku merasakan suatu hal di dalam hatiku yang aku tidak tahu apa namanya , perasaan itu semakin kuat saat Revand mengajakku bertemu . Dia mengajakku bertemu di sebuah mall , karna aku malu bertemu berdua , aku sengaja mengajak Karina untuk menemaniku .
Tepatnya 13 September 2010 aku dan Karina tiba di sebuah mall , di sana aku dan Karina mencari-cari sesosok laki-laki yang sedang kami tunggu . Tiba-tiba aku melihat seorang laki-laki yang memakai kemeja putih dan membawa tas bersama perempuan yang terlihat sedang mencari seseorang .
“ Rin , kayanya itu deh si Revand “ kataku kepada Karina sembari menunjuk laki-laki tersebut
“ Iya tah ? Ko sama cewe sih ? “ Tanya Karina heran
‘ Iya yah ? ih jann-jangan itu cewenya lagi Rin ? “ aku menjawab dengan nada yang sedikit kecewa .
“ Bukan , kan dia single kali “
Tiba-tiba ponselku bergetar “ kamu dimana ? kaka pake kemeja putih “ adalah SMS yang di kirim oleh Revand untukku
“ Rin Rin , dia pake kemeja putih . apa bener yang itu ? “ Tanyaku pada Karina
“ Coba lu bales smsnya , bilang aja lu ada di depan dia gitu . kalau bener berarti itu dia “
“ Aku di depan kaka lagi duduk sama Karina “ aku membalas SMS Revand . Tidak lama laki-laki yang aku curigai adalah Revand perlahan menghampiri kami dan tersenyum ke arahku .
“ Mona ? “ sapanya
“ Ka Revand ? “ Lalu Revand berjabat tangan denganku dan Karina
“ Oh iya kenalin ini ade kaka “ kata Revand , hatiku terasa lega karna perempuan itu adalah adiknya Revand
“ Mona “ sembari mengulurkan tanganku kepada perempuan itu
“ Chika “ jawabnya dan membalas uluran tanganku
“ Karina “ Karina mengulurkan tangannya kepada Chika
“ Chika “ membalas uluran tangan Karina
“ Fahri mana ka ? ngga jadi ikut yah ? “ tanya Karina
“ Fahri ? dia bilang sih lagi sibuk “
“ dih ? sibuk apaan coba ? maen game itu mah -_- “
“ hahaha emang . terus jadinya mau ngapain nih ? Nonton atau makan ? “ Tanya Revand
“ Terserah kaka aja “ jawab Karina
“ Loh ko ? terserah kaka ? kalian dong yang nentuin kaka mah ikutan aja hehe “
“ Emmm yaudah deh kita nonton aja yok ? “ Kata Karina
“ Oh yaudah “
Aku , Karina , Ka Revand dan adiknya berjalan menuju Bioskop untuk membeli tiketnya . Tidak tahu mengapa mulutku terasa tidak bisa bicara di depan Revand , yang biasa aku tertawa , bercanda dan melakukan kekonyolan lain bersama Karina itu tidak bisa ku lakukan di depan Revand . Entah apa yang sedang ku rasakan saat itu , apakah aku sedang merasakan suka terhadap Revand ? atau hanya sekedar malu belaka ? entahlah akupun tak tahu . Sesampainya di dalam bioskop , kami memesan tiket film tentang peperangan . “ Pintu teater dua telah di buka , bagi yang sudah memiliki tiket harap memasuki ruangan teater “ suara pemberitahuan pintu teater dua telah di buka . Aku , Karina , Revand dan adiknya memsuki teater dua . Aku duduk di sebelah Karina dan di sebelah Karina , Revand bersama adiknya duduk .
“ Ah elu bukannya disini , kan bisa deket sama Ka Revand “ Kata Karina kepadaku dengan nada pelan
“ Udah deh gapapa , selaw aja “ Jawabku tetapi sebenarnya di dalam hatiku ada rasa kecewa karna tidak bisa duduk bersebelahan dengan Revand . Di sepanjang film berlangsung , aku hanya bisa terdiam menonton film yang ada di hadapanku sedangkan Karina dan Revand ? Mereka berdua asik mengobrol , sempat terfikir dalam benakku “ sebenernya ini siapa sih yang mau pdkt ? -_- “ tetapi aku mencoba menghilangkan fikiran burukku itu .
Dua jam telah berlalu , aku , Karina , Revand dan adiknya keluar dari ruangan teater dua dan menuju foodcourt untuk sekedar duduk duduk .
“ Mau ngapain lagi ini ? mau pulang ? “ Tanya Revand
“ Gimana Mon ? “ Karina bertanya kepadaku . Aku melihat jam tanganku yang jarumnya tepat menunjukan angka tiga .
“ Entar dulu aja deh , baru jam tiga . gua males di rumah haha “ jawabku
“ Oh yaudah “ kata Karina . Sebenarnya aku bukan malas di rumah tetapi aku hanya ingin lebih lama lagi dengan Revand  .
“ Eh udah sore juga , mau pada pulang ngga nih ? entar di marahin loh “ Setelah tiga puluh menit Revand bertanya kembali pada kami .
“ Gimana Mon ? “ Tanya Karina kepadaku
“ Emm yaudah deh ayo “ Jawabku . Sebenarnya aku tidak ingin cepat-cepat berpisah dengan Revand tetapi sepertinya Revand ingin cepat pulang  . Aku , Karina , Revand dan adiknya berjalan menuruni eskalator menuju lantai dasar . Revand mengulurkan tangannya kepadaku tanda ia akan berpamitan , begitu pula adiknya , mereka berdua berpamitan kepadaku dan Karina . Mereka masih terlihat dari tempat aku dan Karina berdiri , tetapi semakin jauh mereka berjalan semakin aku tak melihat mereka lagi .
“ Rin , sebenernya tadi gue ngga mau cepet-cepet balik tau tapi yaudahlah “ Kataku pada Karina
“ Nah ? kenapa gitu ? “ Tanya Karina heran
“ Yaaaah ngga tau gua juga serasa ngga mau pisah gitu sama dia hahahaha “
“ ceilaaah lebay sekali andaaaaaaa hahaha udah yuk ah balik “ Karina menarik tanganku dan menuju pintu keluar dari mall tersebut .
Sejak hari itu aku dan Revand jarang sekali berkomunikasi , terakhir kami berdua berkomunikasi setelah aku pulang dari mall tersebut . Hatiku di selimuti perasaan tidak tenang , aku takut jika Revand lupa denganku atau ia telah menjadi milik seseorang . Sampai pada akhirnya saat aku membuka Facebookku , aku melihat Revand sedang online .
“ Mon , mending lu jujur deh sekarang daripada entar Revand diambil orang ? “ Kata Karina
“ eemm gimana yah Rin ? gua takut kalau dia tau perasaan gua yang sebenernya dia bakalan ngejauh dari gua  “ jawabku dengan nada yangputus asa
“ Yah enggalah Mona , kalau dia dewasa pasti dia nanggepin perasaan lu ngga akan sampai kaya gitunya . apa salahnya sih nyoba ? “
“ Iya sih tapiiiiiiiiii “ Aku belum selesai berbicara Karina sudah menarik tanganku dan membuatku berdiri dari kursiku
“ Suuuut ah lu diem aja , tinggal tau beres deh “
Aku tidak tahu apa yang sedang Karina lakukan , tetapi aku hanya berharap jika Revand tahu tentang perasaanku yang sebenarnya ia tidak akan menjauh dariku .
“ Udah tuh beres “ Kata Karina tidak beberapa lama kemudian
“ Ha ? beres apanya coba ? “ Tanyaku heran
“ Gua udah bilang kalau lu tuh suka sama dia “
“ Apa ? demi apa lu Rin ? aaaaaaaah eluuuuu terus dia bales apaan ? “ aku panik karna Karina telah mengatakan semuanya kepada Revand
“ Dia bilang nanti aja responnya soalnya dia masih bingung “
“ Bener yah dia ngga akan ngejauhin gua ? “
“ Iya eh bawel lu , selaw aja kali “
Dari kejadian itu Revand sama sekali tidak pernah mengirimkan pesan lagi padaku , aku takut dia benar-benar menjauhiku . “ Hem yaudah deh biarin aja yang penting gua udah jujur sama dia , sekarang ngga boleh BERHARAP lebih ! (y) “ setiap ku mengingat kejadian tersebut aku selalu berfikir seperti itu . Dan sampai pada akhirnya ketika aku baru saja pulang sekolah dan berjalan menuju rumahku ada getar yang berasal dari Handponeku
“ Hay Mona , lagi apa ? “ Begitulah isi pesan yang di kirim oleh Revand untukku “ Ha ? Revand ? beneran ini revand yang sms ? yihaaaaaaaa “ Batinku bersorak akhirnya Revand mengirimkan pesan untukku lagi . Dari situ kami berdua saling mengirim pesan satu sama lain . Isinya :
Me : Eh si kaka sms haha baru pulang dari sekolah ka akunya hehe kalau kaka ?
Revand : Iya haha eh kaka mau jawab pertanyaan kamu yang waktu itu
Me : Ha ? pertanyaan yang mana ka ?
Revand : yang kamu bilang kalau kamu suka sama kaka , sekarang kaka jawab
kalau kaka juga suka sama kamu . kamu mau ngga jadi cewe kaka ?
“ Ha ? Apa ? Revand nembak gue ? ASIK !!!!! “ Kataku di tengah jalan . Saking senangnya aku sampai lupa bahwa aku sedang berada di jalan .
Me : Ceritanya si kaka nembak aku nih ? haha serius atau bercanda ini ?
Revand : Beneran , kalau ngga ngapain kaka sms kamu ?
Me : Iya juga sih hehe
Revand : So ? mau ngga jadi cewe kaka ?
Me : Emm iya aku mau jad cewe kaka haha
Revand : Jadi ? sekarang kita jadian nih ?
Me : haha iyalah kaka kan tadi aku udah nerima kaka
Revand : Oh iya iya , eh jangan panggil kaka lagi yah panggil aja Revand
Me : Tapi serasa aneh kalau ngga manggil kaka ke kamu hehe
Revand : Nanti juga terbiasa ko
01.10.10 pukul 13:13 adalah hari dimana aku dan Revand resmi berpacaran . Perasaanku bercampur , ada rasa senang , terkejut dan ingin menangis karna penantianku selama ini ternyata tidak sia-sia  .
#bersambung :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar